(Bimas Hindu Jatim) - Menghadapi era Masyarakat Ekonomi
Asean (MEA) dibutuhkan persiapan yang matang sejak dini. Salah satunya melalui
pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK) Hindu. Peranan pendidikan penting dalam
membangun kebersamaan dan membentuk rasa toleransi.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kakanwil Kementerian Agama Jawa Timur,
Mahfudh Shodar ketika memberikan sambutan dalam Orientasi Peningkatan Mutu
Tenaga Kependidikan Pada Lembaga Taman Kanak-Kanak Hindu Tahun 2016 yang
diselenggarakan oleh Bimas Hindu Kemenag Jatim .
“Guru TK Hindu nantinya akan
memberikan dasar dan pondasi yang baik kepada anak-anak sehingga di masa
mendatang mereka akan muncul menjadi generasi emas yang berkualitas serta mampu
bersaing di zamannya,” tegas Mahfudh Shodar ketika memberikan sambutan di
Regent Park Hotel, Malang, Jawa Timur, Kamis (24/11/2016).
Selain itu, guru TK wajib
menggunakan metode yang berbeda dalam mengajar anak-anak. “Anak-anak kita
tantangannya semakin berat, guru harus punya metodelogi yang menarik yang
disesuaikan dengan zaman sekarang,” ungkap Mahfudh Shodar.
Pembimas Hindu Kanwil Kementerian
Agama Jawa Timur, Ida Made Windya, M.Ag mengatakan sebagai guru TK /PAUD Hindu
hendaknya mampu menanamkan nilai nilai agama sejak dini sehingga tumbuh menjadi
anak yang suputra sadhu gunawan. Dalam setiap pembelajaran perlu juga
mengetahui tahap pertumbuhan dan perkembangan anak.
“Ada empat tahap pertumbuhan dan
perkembangan anak yaitu: perkembanfan intelektual, perkembangan fisik,
perkembangan sosial emosional, dan perkembangan kemampuan anak dalam
berkomunikasi untuk mengekspresikan keinginannya,” kata Ida Made Windya ketika memberikan materi "Menanamkan Nilai-Nilai Agama dalam Pembelajaran pada Usia Dini".
Adapun perkembangan tahap pertama
seperti kemampuan berbicara dapat dilatih dengan melafalkan doa sederhana,
seperti panganjali, japa, kemampuan mengenal aksara suci, kemampuan mengingat
nama hari suci dan kemampuan logika seperti membedakan gambar dewa.
Selanjutnya pada tahap kedua
seperti mengenal sikap sembahyang, memiliki sikap ramah, penuh syukur, welas
asih dan selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Perkembangan tahap
ketiga misalnya disiplin sembahyang, menghargai orang lain, sabar, tidak lekas
marah, dan mengenal simbol-simbol Hindu.
Lalu untuk tahap keempat antara
lain menyanyikan lagu anak anak dengan syair keagamaan, mampu memimpin doa di
depan teman temannya, melafalkan mantram Gayatri dan melafalkan doa sehari
hari, serta mampu menceritakan gambar tempat suci dan para dewa-dewi.
Sementara itu dalam sesi tanya
jawab, peserta asal Banyuwangi, Sutikno mengusulkan agar ke depan materi
pembelajaran di Pratama Widya Pasraman (TK) terus diperbaharui. Salah satunya
dengan komik ataupun film kartun
mengenai dewa-dewi Hindu sehingga anak-anak bisa lebih semangat mengikuti
proses belajar mengajar. Sedangkan Rini asal kota Batu, Malang, menyarankan
agar nantinya ada aplikasi android sederhana pembelajaran agama Hindu khusus
anak-anak TK dan PAUD mengingat kini banyak anak yang sudah mengenal gadget. *Titah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar