Pembinaan
Dirjen Bimas Hindu Kementerian Agama Republik Indonesia di Pura Penataran Luhur
Medang Kemulan Kabupaten Gersik
Gersik
28 Pebruari 2015. Dirjen Bimas Hindu Kementerian Agama Hindu Republik Indonesia
Bapak Prof. Drs. I Ketut Widnya , M.Phil. Phd memberikan Pembinaan kepada para
pengurus pura Penataran Luhur Medang Kemulan. Kegiatan tersebut dihadiri oleh
ketua PHDI kec. Wringinom , Pemangku , pengurus Pura dan Masyarakat Sekitar. Sambutan
pertama kali disampaikan oleh Bapak Kadek Sumila selaku Jero Sepuh Pura
Penataran Luhur medang Kemulan beliau menyampaikan selamat datang dan sangat
merasa terhormat karena Bapak Dirjen Bimas Hindu Kementerian Agama RI bersedia
datang dan memberikan pembinaan di Pura Penataran Luhur Medang Kemulan. Beliau juga
menceritan sejarah berdirinya pura Penataran Luhur Medang Kemulan yang terletak
dipelosok Dsn. Buku Ds. Mondoluku Kec. Wringinanom Kab. Gersik Pada saat itu
(tahun 2011) hanya terdapat sekitar 11 kepala keluarga. Adapun pada awal
mulanya umat Hindu Di Desa Mondoluku melakukan Kegiatan persembahyangan dengan
menggunakan sarana dan prasarana apa adanya dengan keyakinan jawanya sampai
mendirikan sanggar pemujaan dengan cara berpindah-pindah dari satu tempat ke
tempat lain. Sejak tahun 1980 , denga swadaya masyarakat umat Hindu yang
berjumlah 7 kepala keluarga di desa tersebut membeli tanah seluas kurang lebih
612 meter dari warga setempat namun tidak memiliki administrasi yang jelas.
Pura
Penataran Luhur Medang Kemulan terlahir dari konsepsi dan tatanan dari Brahman ,
para dewa, dan leluhur yang dijetuskan dengan keyakinan hati nurani yang paing
dalam dari para penganut ataupun umat yang ada di Desa Mondoluku Dusun Buku
dengan ditandai pada kesetiaan umat yang bertahan sebanyak 7 kepala keluarga
sampai dengan melaksanakan selalu kebajikan dan kebenaran (Dharma).
Adapun
pencetus Pura Penataran Luhur Medang Kemulan adalah jero sepuh lanang medang
kemulan Kadek Sumila dengan restu para leluhur ,dewa dan Brahman Upacara
ngenteg linggih pertama yang menggunakan banten dan sesajen tengger yang
dipuput oleh pandita dukun dari Tengger di Kabupaten Gersik dengan menggunakan
landasan kesetiaan , dharma dan bhakti melalui nama puranya.
Pada
bulan Oktober 2010, bapak ketua PHDI Kecamatan yaitu Bapak Sa’I dan ketua PHDI Gersik
bapak Kusno datang kerumah jero sepuh Lanang Kadek Sumila untuk meminta agar
beliau bisa bergabung menjadi kepengurusan baru PHDI kabupaten Gersik. Mereka bertekad
untuk membina umat di desa mondoluku yang hamper habis dan memperbaiki pura
yang status tanahnya masih belum jelas. Melalui jalan yang sangat panjang
akhirnya tanah pura tersebut mampu diselesaikan administrasinya hingga saat ini
pura penataran luhur medang kemulan memiliki luas tanah 3.966 m² dari
sebelumnya seluas 612 m².
Atas
dasar landasan tersebut di atas dan tuntunan maupun petunjuk dari para maha Rsi
dan dengan hati nurani yang tulus ikhlas maka terwujudlah semua pelinggih yang
ada di Pura Penataran Luhur Medang Kemulan dimulai dari pembuatan pelinggih
Lingga Yoni dan surya Mojopahit dan Dilanjutkan semua pelinggih yang ada di
mandala utama , mandala Madya , mandala nista dan pembejian. Dan diiringi
dengan adanya sebuah panji medang kemulan nusantara sejati sebagai simbul
semangat juang dan kebesaran dari pura penataran luhur medang kemulan.
Jero
Sepuh lanang Medang Kemulan Kadek Sumila juga menyampaikan Keinginannya kepada Dirjen
Bimas Hindu Kementrian Agama Republik Indonesia Bapak Prof. Drs. I Ketut Widnya M.Phil. Phd. Untuk membangun sebuah panti yang dapat
menampung para lansia umat Hindu yang sudah banyak ditinggalkan oleh
anak-anaknya berpindah agama. Agar di hari tua mereka memiliki kegiatan yang
positive.
Menanggapi
hal tersebut Dirjen Bimas Hindu Kementerian Agama Republik Indonesia Bapak Drs. I Ketut Widnya , M.Phil. Phd sangat
merespon dengan baik yang telah disampaikan oleh Jero Sepuh Lanang Medang Kemulan
untuk segera membuat proposal karena ide tersebut sangat bagus dan patut di
beri apresiasi yang besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar