Minggu, 01 Juli 2018

Piodalan Pura Mandara Giri Semeru Agung Lumajang


Lumajang (Bimas Hindu)Kabupaten Lumajang baru saja menggelar upacara cara piodalan, tepatnya di Pura Mandara Giri Semeru Agung yang terletak di Desa Senduro, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumjang. Pura Mandara Giri Semeru Agung merupakan pura yang paling besar di kabupaten lumajang, meskipun umat hindu disekitar Pura tidak begitu banyak akan tetapi pada setiap perayaan upacara piodalan selalu dipadati oleh umat hindu, baik dari kabupaten lain di jawa timur maupun umat hindu dari provinsi bali.
Seperti halnya piodalan tahun ini yang dimulai pada tanggal 28 juni – 09 juli 2018 begitu banyak umat hindu yang antusias untuk bersembahyang disana. Pada puncak karya yang jatuh pada hari kamis (28/06/208) begitu padat umat hindu yang hadir, atsungkara upacara puncak piodalan ini berjalan dengan lancar. Karena terbatasnya tempat dan untuk menghindari membludaknya umat maka panitia menjadwalkan kunjungan yang dibagi tiap kabupaten. 
Pada puncak karya piodalan Pura Mandara Giri Semeru Agung Kabupaten Lumajang dihadiri Pembimas Hindu Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur, Bapak Budiono,S.Ag. Dalam sambutannya beliau menjelaskan tentang tiga kerangka dasar agama hindu, yaitu tattwa,susila,dan upacara. Ketiganya merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan dalam konsep agama hindu, tattwa yang merupakan aspek pengetahuan dan ajaran-ajaran agama yang harus dimengerti oleh umat hindu, susila merupakan aspek yang membentuk sikap dan perilaku yang membuat manusia memiliki kebijaksanaan, sedangkan upacara merupakan tatacara dalam melaksanakan ajaran agama yang berupa tradisi upacara / ritual untuk komunikasi dengan Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Piodalan merupakan bagian dari upacara dewa yadnya yaitu upacara yang ditujukan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa dengan segala manifestasinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar