Batu (Bimas Hindu) – Generasi muda merupakan ujung tombak dalam
pembangunan bangsa. Menanamkan pendidikan agama Hindu sejak dini merupakan tujuan
utama untuk membentuk karakter dan budi pekerti demi terciptanya generasi emas
tahun 2045.
Hal tersebut disampaikan oleh
Pembimas Hindu Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur, Ida Made
Windya. “Pendidikan karakter menentukan kulitas moral dan arah dari setiap
generasi muda dalam mengambil keputusan dan tingkah laku,” tegas Ida Made
Windya sekaligus membuka secara resmi kegiatan Orientasi Peningkatan Mutu Siswa
Pada Sekolah Minggu/Pasraman Angkatan I di Hotel Kartika Wijaya Batu Heritage,
Rabu (15/06/2017).
Ida Made Windya yang juga sebagai
pemateri ‘Pengembangan Diri Siswa Pasraman’ menambahkan karakter merupakan
bagian integral yang harus dibangun, agar generasi muda sebagai harapan bangsa,
sebagai penerus bangsa yang akan menentukan masa depan harus memiliki sikap dan
pola pikir yang berlandaskan moral yang kokoh dan benar dalam upaya membangun
bangsa.
Saat bangsa ini berusia 100
tahun, akan lahir generasi yang cerdas komprehensif, yaitu anak bangsa yang
produktif, inovatif, damai dalam interaksi sosialnya, sehat dan menyehatkan
dalam interaksi alamnya, dan berperadaban unggul mutlak dibutuhkan untuk memenangkan
kompetisi global tersebut. Generasi yang menjanjikan menuju bangsa yang besar,
adil, makmur, dan bermartabat.
Ketua Panitia, Ni Putu Sinta
Ismayarti mengungkapkan jumlah peserta mencapai 50 orang perwakilan dari
masing-masing kabupaten dan kota se Jawa Timur. “Untuk angkatan I diisi oleh
siswa-siswi tingkat Sekolah Menengah Pertama dari masing-masing pasraman di
Jawa Timur,” ungkap Sinta. Kegiatan yang mengambil tema ‘Membentuk Karakter dan
Budi Pekerti Luhur Sesuai dengan Ajaran Dharma’ ini berlangsung dari tanggal 14
s/d 16 Juni 2017.
Salah satu pemateri ‘Dharma Gita’,
Yuliana memaparkan tentang pentingnya Dharma Gita bagi umat Hindu, khususnya
generasi muda. Keberadaan Dharma Gita di seluruh nusantara memberikan dukungan
dalam membangun rasa keagamaan sesuai dengan budaya daerah masing-masing.
Selain itu juga untuk meningkatkan penghayatan dan pemahaman ajaran agama
Hindu.
Adapun beberapa pemateri yang
turut mengisi antara lain Miswanto dengan materi ‘Pengenalan Huruf Dewa Nagari’,
Nyoman Widhiarsana ‘Refleksi dan Kontemplasi’, ‘Merry Wahyu Kristina ‘Yoga
Asanas’ dan Andrea Angga ‘Dinamika Kelompok dan Outbond’. *Titah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar