PEMBINAAN KKG GURU AGAMA HINDU DAN MGMP KABUPATEN
BANYUWANGI
Banyuwangi, Oktober 2014 Pembimas Hindu Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur memberikan pembinaan Dinas bagi KKG/MGM GAH yang bertempat di Wantilan Pura Agung Blambangan yang terletak di Desa Tembok Rejo Kecamatan Muncar Kabupaten Banyuwangi yang didampingi oleh ketua KKG GAH dan MGMP, Ketua PHDI Kabupaten Banyuwangi beserta Pengawas Guru Agama Hindu Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi. Yang dimana pertama-tama diawali sambutan Ketua KKG GAH menyampaikan ucapan selamat datang dan terimakasih kepada Pembimas Hindu Bapak Ida Made Windya, S.Ag menyempatkan diri hadir ke Kabupaten Banyuwangi untuk memberikan pengarahaan dan pembinaan kepada Guru Agama Hindu di kabupaten Banyuwangi.
Selanjutnya dilanjutkan dengan
sambutan Pengawas Guru Agama Hindu Kantor Kementerian Agama Kab. Banyuwangi
Bapak Sumardi Eko Putro, S.Ag dalam sambutanya beliau menyampaikan keadaan guru
Agama Hindu di Banyuwangi dimana sering berjalanya waktu banyak guru agama
Hindu yang pensiun dan tidak adanya keseimbangan pengangkatan guru agama hindu
dengan pensiunya guru sehingga perlu dijadikan perhatian dalam sambutanya
beliau juga menyampaikan bahwa dalam pembinaan ini dihadiri mulai dari guru TK
sampai SMA baik guru yang sudah PNS maupun masih SUKUWAN ( Sukarelawan)
Sambutan ketiga diberikan oleh Ketua
PHDI kabupaten Banyuwangi Bapak Suminto dalam sambutanya beliau menanggapi
tentang pengangkatan guru agama Hindu yang disampaikan oleh Pengawas Guru Agama
Hindu bahwa dalam tata cara pengangkatan CPNS dalam dewan legislatif harus
adanya data valid antara jumlah siswa
dan guru agama yang tersedia sehingga perlu adanya penguatan kapasitas dan
mengoptimalisasikan koordinasi antar lembaga keumatan beserta lembaga
pemerintah dalam sambutanya beliau juga menyampaikan tentang kurikulum
pendidikan agama Hindu yang cenderung “ Bali Oriented” Yang harus di evaluasi kembali supaya dapat
menyentuh kearifan budaya Lokal masing-masing wilayah dikarenakan apabila
kurikulum yang condong ke Bali-balian akan susah dserap oleh anak didik yang
berasal dari luar Bali.
Yang terakhir yaitu pengarahaan dan
pembinaan Pembimas Hindu Bapak Ida Made Windya, S.Ag dalam pengarahaanya beliau menginformasikan
tentang pengangkatan CPNS melalui jalur reguler hanya mendapatkan satu di Pemda
Kabupaten Blitar dari seluruh kabupaten/Kota di Jawa Timur semua ini disebabkan
karena kelemahan data yang kurang valid sehingga semua komponen lembaga harus
bersinergi dalam pengambilan data baik data pendidikan maupun data Urusan agama
Hindu
Dalam pengarahanya beliau
menyampaikan kepada guru agama hindu yang sudah menerima Tunjangan Sertifikasi
harus memperhatikan dan benar-benar melaksanakan tugas sesuai dengan peraturan yang berlaku dimana
jam mengajar yang diwajibkan sekurang-kurangnya 24 jam tatap muka dalam satu
minggu dan apabila terjadi kekurangan jam mengajar maka guru yang bersangkutan
dianjurkan mencari sekolah terdekat
untuk melengkapi jumlah jam mengajar dan apabila masih terjadi
kekurangan juga maka jalan kedua yaitu dengan mengajar di Pasraman dengan SK
dari Dinas Pendidikan agar dpat diakui dan syarat-syarat sertifikasi guru harus
memenuhi persyaratan seperti memiliki SK, NUPTK yang sudah berbintang 4 dan
sudah terupdate dan diusulkan melalu AP2SG setelah itu baru masuk ke ASG dan
diberikan satu gaji pokok. Dalam kesempatan ini beliau menjelaskan
keterlambatan pencairan Tunjangan sertifikasi Guru agama Hindu dan Tunjangan
Penyuluh Non PNS yang disebabkan oleh adaanya data SPAM dari KPPN sehingga data
yang diberiakan tidak sesuai dengan data yang berada di SPAM sehingga
menyebabkan keterlambatan dalam pencairanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar