Senin, 21 Mei 2018

Pertemuan Dukun Pandita Se Kawasan Tengger



Pasuruan (Bimas Hindu). Dalam upaya mempererat dan memperkokoh hubungan intern umat hindu di kawasan pegunungan tengger. Bimas Hindu Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur memfasilitasi tokoh-tokoh masyarakat hindu tengger untuk berdiskusi bersama dalam tajuk Dialog Kerukunan Dukun Pandita / Pinandita / PHDI / WHDI / Peradah se kawasan Tengger. Dalam forum diskusi yang dihadiri oleh perwakilan dukun dari 4 Kabupaten yang ditinggali oleh suku tengger, yaitu Kabupaten Pasuruan, Probolinggo, Lumajang, dan Kabupaten Malang.
Dalam pertemuan musyawarah dukun ini dihadiri juga oleh perwakilan dari PHDI,WHDI,dan juga Peradah se kawasan tengger. Forum pertemuan ini menjadi wadah bagi dukun pandita untuk menyampaikan permasalahan-permasalahan yang terjadi di kawasan tengger.
Forum pertemuan yang dibuka pada minggu (20/05/2018) pukul 09.00 WIB di Balai Desa wonokitri,Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan ini disambut antusias oleh semua undangan karena menjadi wadah untuk bertemu dan berdiskusi bersama, dimana hal ini sangat jarang terjadi. Pertemuan diskusi diawali dengan doa bersama yang dipimpin oleh Romo Dukun Pandita Eko Warnoto, kemudian secara resmi dibuka oleh kepala desa wonokitri, Ikhsan. Menurut Ikhsan dialog kerukunan tujuannya untuk mempererat  hubungan intern umat hindu baik dukun maupun pinandita. Ikhsan juga menyampaikan harapannya supaya dapat diadakan kegiatan yang sama paling tidak 6 bulan sekali untuk mempererat hubungan atau menyatukan pendapat bersama.
Dalam kesempatan yang sama perwakilan dari bimas Hindu Jawa Timur, Kudari, S.Ag. menyampaikan bahwa tujuan pertama pembentukan pertemuan bersama ini tidak lain untuk meningkatkan koordinasi antar tokoh,lembaga,maupun organisasi. Yang kedua  untuk sinkronisasi program lembaga dan pemerintah, jadi apa yang menjadi kebutuhan umat itu yang akan menjadi program kerja pemerintah. Dengan adanya kegiatan ini pemerintah (bimas hindu) ingin menyaring masukan dan menjadi wadah penampung bagi permasalahan –permasalahan  yang ada di daerah hingga kemudian bisa dicarikan solusinya dan dapat menjadi masukan bagi bimas hindu supaya pemerintah bisa tepat sasaran.
Lebih lanjut ketua PHDI Provinsi Jawa Timur, Dr. I Ketut Sudiartha, M.Pd.H. menjelaskan dukun pandita merupakan rohaniawan yang telah disucikan oleh karena itu sangat berbeda dengan “dukun” yang kebanyakan orang mempersepsikan sebagai seorang paranormal yang identik dengan ilmu hitam. Dan yang lebih unik dukun pandita ini hanya ada di kawasan tengger, jadi umat hindu di luar tengger tidak ada yang memiliki dukun pandita. “Kedudukan dukun pandita sangat jelas yaitu sebagai pewaris utama pelestarian kawasan tengger  ( karang ila-ila)”. Ujar Dr. I Ketut Sudiartha, M.Pd.H.