Senin, 20 Februari 2017

Tim MGMP Jawa Timur Susun Soal USBN Agama Hindu








Malang (Bimas Hindu) - Tim MGMP Provinsi Jawa Timur menyusun soal Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti di Regent's Park Hotel, Malang, 20 s/d 22 Februari 2017.

Guru Agama Hindu Jawa Timur Implementasikan Kurikulum 2013



Malang (Bimas Hindu) - Selain berbasis karakter, tata cara pembelajaran kurikulum 2013 lebih difokuskan kepada menyimak, mengamati, menanya, mempraktek, menalar kemudian mengkomunikasikan.
Hal tersebut disampaikan oleh Pembimas Hindu Jawa Timur, Ida Made Windya, M.Ag dalam kegiatan Orientasi Implementasi Kurikulum 2013 Guru Pendidikan Agama Hindu Tingkat Dasar dan Menengah Angkatan I yang diselenggarakan oleh Bimas Hindu Jawa Timur.
“Kurikulum 2013 mengutamakan pada pemahaman skill dan pendidikan karakter. Siswa dituntut paham materi, aktif dalam proses berdiskusi dan presentasi serta memiliki sopan santun dan sikap disiplin yang tinggi,” kata Ida Made Windya ketika memberikan sambutan di Regent Park Hotel, Malang, Senin (20/02/2017).
Salah satu narasumber, Miswanto, M.Pd.H, mengungkapkan ada beberapa aspek yang terkandung dalam kurikulum 2013, antara lain pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Dalam aspek pengetahuan, lebih ditekankan pada tingkat pemahaman siswa dalam bidang pelajaran. Hal tersebut bisa diperoleh dari Ulangan Harian, Ujian Tengah dan Akhir Semester, dan Ujian Kenaikan Kelas.
Sedangkan aspek keterampilan lebih ditekankan pada kemampuan mengemukakan opini, berdiskusi, membuat berkas laporan, dan melakukan presentasi. Aspek sikap meliputi perangai sopan santun, sosial, absensi dan agama.
Hal senada juga disampaikan oleh Drs. I Ketut Artha. Laporan belajar atau rapor pada kurikulum 2013 ditulis pada interval serta dihapusnya sistem ranking. “Upaya penilaian pada rapor di kurikulum 2013 dibagi menjadi tiga kolom yakni pengetahuan, keterampilan dan sikap,” pungkas I Ketut Artha. (Titah)

Selasa, 07 Februari 2017

Perencanaan dan Penganggaran 2018: Ditjen Bimas Hindu Wujudkan Money Follow Program





Jakarta (Bimas Hindu) - Ditjen Bimas Hindu Kementerian Agama RI mengadakan kegiatan Rakor Perencanaan Pusat Daerah, dan Perguruan Tinggi Agama Hindu, 7 s/d 10 Februari 2017 di Hotel Grand Pasundan, Bandung, Jawa Barat.
Ketua Panitia Rakor, Ida Bagus Manuaba mengatakan kegiatan ini merupakan gambaran dari sasaran program yang ditetapkan dalam Renstra Ditjen Bimas Hindu tahun 2015 – 2019 yang diwujudkan Bimas Hindu melalui kegiatan tahunan.
Hal tersebut seiring dengan arah kebijakan reformasi Birokrasi di mana penyusunan Rencana Kerja (Renja) harus memperhatikan keterkaitan secara jelas antara perencanaan dan penganggaran yang merepresantasikan keselarasan arah kebijakan Direktorat.
“Perlu adanya sinkronisasi antara perencanan anggaran antara pusat daerah dan perguruan tinggi. Penyusunan Renja dapat menjadi sarana dalam menetapkan langkah-langkah strategis guna mewujudkan perencanaan program kerja secara komprehensif dan terintegrasi, serta tercipta pengelolaan uang negara yang lebih akuntabel serta peningkatan kualitas laporan tahunan,” papar Ida Bagus Manuaba.
Mengambil tema ”Rapat Koordinasi Pejabat Pusat, daerah dan perguruan tinggi negeri Agama Hindu 2018 Sebagai Wahana Memperkuat Perencanaan dan Penganggaran 2018 Berbasis Money Follow Program”, tertuang harapan sekaligus tantangan agar tercipta perencanaan yang baik sehingga revisi anggaran bisa diminimalisir. Anggaran yang ditetapkan harus sesuai dengan keutuhan masyarakat, tepat guna dan tepat sasaran.
Ida Bagus Manuaba menambahkan dengan adanya persamaan persepsi akan meningkatkan komitmen sekaligus mensukseskan program kerja Ditjen Bimas Hindu tahun 2015 – 2019. Penganggaran Money Follow Program juga mendukung pendekatan penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2017, yaitu perencanaan yang holistik (menyeluruh), tematik (terfokus), terintegrasi (terpadu), dan spasial (lokasi yang jelas).
“Mendapat data perencanaan yang akurat untuk mengalokasikan angaran pusat dan daerah sesuai kebutuhan di daerah dengan skala prioritas agar selaras dengan Renstra Ditjen Bimas Hindu,” ungkap Ida Bagus Manuaba.
Rapat Koordinasi tahun ini diikuti lebih kurang 140 peserta yang berasal dari Ka-Kanwil Prov. Bali, Pempinan Perguruan Tinggi Agama Hindu Negeri (PTAHN), Ka-Kandepag/Kota se-Prov. Bali, Kabid/Pembimas Kanwil Kementerian Agama se-Indonesia, Ka Percan Kanwil Kementerian Agama Prov. Bali, Kasi Kanwil kementerian Agama Prov. Bali dan Prov. NTB, Penyelenggara Hindu di Kab/Kota Se-Indonesia, penyuluh, dan Pejabat Eselon III dan IV di lingkungan Ditjen Bimas Hindu.