Rabu, 05 Juli 2017

H Syamsul Bahri Melepas Secara Resmi Kontingen UDG Jawa Timur



Sidoarjo – Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur, H.Syamsul Bahri, melepas secara resmi 64 peserta dan sembilan official Kontingen Utsawa Dharma Gita (UDG) Provinsi Jawa Timur di Pura Jalasidhi, Sidoarjo.
Kontingen UDG Jawa Timur yang akan berlaga di Palembang dari 6 – 10 Juli 2017 ini akan bersaing dengan ribuan peserta lain yang berasal dari 34 provinsi se Indonesia. Syamsul Bahri mengatakan agar seluruh peserta dan official tampil maksimal.
“Peserta harus terus berdoa, berusaha dan tampil yang terbaik tanpa menghina ataupun merendahkan peserta lain mengingat bangsa Indonesia khususnya warga Jawa Timur sejatinya mencintai kerukunan,” kata Syamsul Bahri, Rabu (05/07/2017). Pria kelahiran Negara, Bali ini berharap agar kontingan Jawa Timur menampilkan gaya khas Hindu Jawa Timur.
Ketua Panitia Kontingen UDG sekaligus Ketua Lembaga Pengembangan Dharma Gita (LPDG) Jawa Timur, I Putu Sudira mengungkapkan pembinaan kontingen telah dipersiapkan sejak bulan Februari 2017. “Kontingen UDG Jawa Timur akan berlaga dalam 31 kategori lomba ini sudah melaksanakan evaluasi secara bertahap, yakni pada bulan April, Juni dan Juli,” ungkap Putu Sudira.
Adapun kontingen UDG Jatim mengusung motto be the best, be a star, be a winner dan be a leader from Majapahit, yakni jadilah yang terbaik, seorang bintang,, pemenang dan pemimpin dari bumi Majapahit.
Berangkat dari motto tersebut, Sudira berharap agar seluruh kontingen semakin semangat dalam berlomba demi mendapatkan hasil yang terbaik.
Turut hadir Pembimas Hindu Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur, Ida Made Windya dan Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Jawa Timur yang diwakilkan oleh Ketua Paruman Walaka Jawa Timur, I Nyoman Sutantra.
Terakhir, I Nyoman Sutantra berpesan agar kontingen bergembira dalam berlomba. “Melalui UDG Tingkat Nasional ini kita bangun moral spiritual dan kebajikan sehingga nantinya akan lahir pemimpin yang berjuang membangun peradaban dan budaya Hindu yang luhur,” tandas Nyoman Sutantra. *Titah