Kamis, 30 Juli 2015

DATA UMAT HINDU DI NGANJUK



KABUPATEN NGANJUK
PROVINSI JAWA TIMUR

Kabupaten Nganjuk adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Timur, Indonesia dengan ibukotanya di Nganjuk. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Bojonegoro di utara, Kabupaten Jombang di timur, Kabupaten Kediri dan Kabupaten Ponorogo di selatan, serta Kabupaten Madiun di barat. Nganjuk juga dikenal dengan julukan Kota Angin.
Kabupaten Nganjuk terletak antara 11105' sampai dengan 112013' BT dan 7020' sampai dengan 7059' LS. Luas Kabupaten Nganjuk adalah sekitar ± 122.433 Km2 atau 122.433 Ha yang terdiri dari atas:
·                     Tanah sawah 43.052.5 Ha
·                     Tanah kering 32.373.6 Ha
·                     Tanah hutan 47.007.0 Ha
Dengan wilayah yang terletak di dataran rendah dan pegunungan, Kabupaten Nganjuk memiliki kondisi dan struktur tanah yang cukup produktif untuk berbagai jenis tanaman, baik tanaman pangan maupun tanaman perkebunan sehingga sangat menunjang pertumbuhan ekonomi dibidang pertanian. Kondisi dan struktur tanah yang produktif ini sekaligus ditunjang adanya sungai Widas yang mengalir sepanjang 69,332 km dan mengairi daerah seluas 3.236 Ha, dan sungai Brantas yang mampu mengairi sawah seluas 12.705 Ha.
Jumlah curah hujan per bulan selama 2002 terbesar terjadi pada bulan Januari yaitu 7.416 mm dengan rata-rata 436 mm. Sedangkan terkecil terjadi pada bulan November dengan jumlah curah hujan 600 mm dengan rata-rata 50mm. Pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober tidak terjadi hujan sama sekali.
Nganjuk dahulunya bernama Anjuk Ladang yang dalam bahasa Jawa Kuna berarti Tanah Kemenangan. Dibangun pada tahun 859 Caka atau 937 Masehi. [2]
Berdasarkan peta Jawa Tengah dan Jawa Timur pada permulaan tahun 1811 yang terdapat dalam buku tulisan Peter Carey yang berjudul : ”Orang Jawa dan masyarakat Cina (1755-1825)”, penerbit Pustaka Azet, Jakarta, 1986; diperoleh gambaran yang agak jelas tentang daerah Nganjuk. Apabila dicermati peta tersebut ternyata daerah Nganjuk terbagi dalam 4 daerah yaitu Berbek, Godean, Nganjuk dan Kertosono merupakan daerah yang dikuasai Belanda dan kasultanan Yogyakarta, sedangkan daerah Nganjuk merupakan mancanegara kasunanan Surakarta. Sejak adanya Perjanjian Sepreh 1830, atau tepatnya tanggal 4 juli 1830, maka semua kabupaten di Nganjuk (Berbek, Kertosono dan Nganjuk ) tunduk dibawah kekuasaan dan pengawasan Nederlandsch Gouverment. Alur sejarah Kabupaten Nganjuk adalah berangkat dari keberadaan kabupaten Berbek dibawah kepemimpinan Raden Toemenggoeng Sosrokoesoemo 1. Dimana tahun 1880 adalah tahun suatu kejadian yang diperingati yaitu mulainya kedudukan ibukota Kabupaten Berbek pindah ke Kabupaten Nganjuk.
Dalam Statsblad van Nederlansch Indie No.107, dikeluarkan tanggal 4 Juni 1885, memuat SK Gubernur Jendral dari Nederlandsch Indie tanggal 30 Mei 1885 No 4/C tentang batas-batas Ibukota Toeloeng Ahoeng, Trenggalek, Ngandjoek dan Kertosono, antara lain disebutkan: III tot hoafdplaats Ngandjoek, afdeling Berbek, de navalgende Wijken en kampongs : de Chineeshe Wijk de kampong Mangoendikaran de kampong Pajaman de kampong Kaoeman. Dengan ditetapkannya Kota Nganjuk yang meliputi kampung dan desa tersebut di atas menjadi ibukota Kabupaten Nganjuk, maka secara resmi pusat pemerintahan Kabupaten Berbek berkedudukan di Nganjuk.
Berdasarkan data BPS, jumlah penduduk di Kabupaten Nganjuk sebanyak 1.017.030 dengan kurang lebih 36% penduduk tinggal di perkotaan, dan sisanya 64% tinggal di pedesaan
Mayoritas penduduk di Kabupaten Nganjuk memeluk agama Islam dengan jumlah hampir 99%, dan sisanya menganut agama Kristen, Hindu, Budha, Khonghucu.
Nganjuk mempunyai 20 kecamatan dan 284 desa/kelurahan. Kecamatan-kecamatan tersebut adalah:
1.                  Bagor
2.                  Baron
3.                  Berbek
4.                  Gondang
5.                  Jatikalen
6.                  Kertosono
7.                  Lengkong
8.                  Loceret
9.                  Nganjuk
10.              Ngetos
11.              Ngluyu
12.              Ngronggot
13.              Pace
14.              Patianrowo
15.              Prambon
16.              Rejoso
17.              Sawahan
18.              Sukomoro
19.              Tanjunganom
20.              Wilangan
Keberadaan umat Hindu di Kabupaten Nganjuk berada Di ke Kecamatan Loceret Ds. Bajulan.
Berikut ini Data Umat Hindu yang berada di Kabupaten Nganjuk.

UMAT
Di Ds. Bajulan Kec. Loceret Kab. Nganjuk terdapat  94 KK dengan 294 Jiwa yang merupakan penduduk asli Nganjuk yang ber Agama Hindu. Dan di Kec. Tanjung anom terdapat 5 KK dengan 21 Jiwa yang mayoritas adalah pendatang.

PURA
Pura Kerta Bhuwana Giri Wilis sebagai tempat sembahyang orang yang beragama hindu dan juga salah satu dari tempat wisata yang ada di kota nganjuk .pura ini terletak di kaki gunung wilis tepatnya Dusun Curik Desa Bajulan, Kecamatan Loceret, Nganjuk, Jawa Timur. Pemeluk agama hindu di dusun ini sudah ada sejak dulu, mereka merupakan sisa-sisa dari jaman kerajaan Kediri pada masa pemerintahan Prabu Airlangga. Ada 94 kepala keluarga di Dusun Curik, yang terdiri dari 294 jiwa, menjadi pemeluk agama Hindu. Mereka hidup rukun berdampingan dengan pemeluk agama lain yang bertempat tinggal di dusun-dusun sekitarnya.
Pura Kerta Bhuwana Giri Wilis merupakan Pura Penyawangan dari Candi Sapto Argo yang berada di puncak Gunung Wilis yang merupakan pemujaan Dewa Wisnu, Dewi Sri dan leluhurnya. Umat Hindu di Desa Bajulan setahun sekali naik ke puncak Gunung Wilis untuk melakukan bersih-bersih dan merawat Candi Sapto Argo sekaligus bersembahyang. Di sekitar Candi Sapto Argo terdapat situs-situs, sedangkan arca Dewa Wisnu dan Dewi Sri yang ada di Candi Sapto Argo telah hilang dicuri. Sesepuh-sesepuh umat Hindu yang ada di Desa Bajulan meyakini bahwa di sekitar Candi Sapto Argo terdapat lima prasasti dan yang telah ditemukan hanya tiga prasasti. Ketiga prasasti tersebut dipahat pada batu-batu yang besar yang hingga kini belum ada penelitian yang dilakukan di Gunung Wilis. Sementara itu, umat Hindu di Desa Bajulan juga tidak bisa membaca isi dari prasasti tersebut karena ketiga prasasti tersebut ditulis dengan simbol-simbol seperti lingkaran, tanda silang, jalan, air terjun dan lain-lain. Posisi ketiga prasasti itu berada pada tiga titik yang membentuk-bentuk segi tiga, yang berada pada lereng sebelah timur, pada lereng bagian. tengah dan pada lereng sebelah barat dari Candi Sapto Argo. Di lereng-lereng Gunung Wilis terdapat tempat-tempat pertapaan, terutama di lereng Gunung Wilis bagian tengah terdapat gua besar sebagai tempat bersamadhi. Lokasi Sapto Argo terdiri dari lima Mandala dan Candi Sapto Argo berada di tengah-tengah Mandala tersebut. Para sesepuh umat Hindu di sekitar Gunung Wilis tidak mengetahui secara pasti kapan berdirinya Candi Sapto Argo tersebut. Tetapi umat Hindu disana menemukan pajenengan di areal Candi Sapto Argo berupa Genta berhulu Triwikrama, Lonceng berhulu Narasingha, dan Pasepan di sekelilingnya berukiran empat dewa-dewa yang semuanya disimpan dan dirawat sebagai Pajenengan di Pura Kerta Bhuwana Giri Wilis.

PEMANGKU

NO.
NAMA PEMANGKU/PINANDITA
ALAMAT TUGAS
1
Damri
Pura Keta Bhuana Giri Wilis
2
Suraji
Pura Keta Bhuana Giri Wilis
3
Gunawan
Pura Keta Bhuana Giri Wilis
4
Jumadi
Pura Keta Bhuana Giri Wilis
5
Darminto
Pura Keta Bhuana Giri Wilis

YAYASAN
No.
Nama yayasan
Akte Pendirian
Alamat
Thn Berdiri
Thn Diresmikan
1
Yayasan Dharma Bhakti
07 (Tuju)
Dk. Curik, Dsn. Semanding, Ds. Bajulan, Kec. Loceret Kab. Nganjuk
1997
28 Oktober 1998






DOKUMENTASI





Senin, 27 Juli 2015

JUMLAH PEMELUK AGAMA HINDU TAHUN 2015 KEMENTRIAN AGAMA PROVINSI JAWA TIMUR


JUMLAH PEMELUK AGAMA HINDU TAHUN 2015

KEMENTRIAN AGAMA PROVINSI JAWA TIMUR





NO.
KEMENAG
JUMLAH PEMELUK AGAMA

HINDU



KANWIL
-

1
Pacitan
132

2
Ponorogo
1686

3
Trenggalek
293

4
Tulungagung
680

5
Lumajang
13187

6
Bondowoso
233

7
Situbondo
186

8
Probolinggo
39875

9
Pasuruan
26564

10
Sidoarjo
4869

11
Mojokerto
2406

12
Jombang
3805

13
Nganjuk
642

14
Magetan
157

15
Ngawi
245

16
Bojonegoro
2294

17
Tuban
543

18
Lamongan
3141

19
Gresik
9638

20
Bangkalan


21
Sampang
34

22
Pamekasan
43

23
Sumenep
145

24
Kota Kediri
2657

25
Kota Malang
19451

26
Kota Probolinggo
1609

27
Kota Pasuruan
26564

28
Kota Madiun
3538

29
Kota Surabaya
45071

30
Banyuwangi
56426

31
Blitar
54365

32
Jember
7493

33
Kediri
31827

34
Madiun
1692

35
Malang
23372

36
Kota Batu
3932

37
Kota Blitar
2068

38
Kota Mojokerto
1459

JUMLAH
392322